Bego dan Gendut

Kutumpuk seribu carutan tiap kali waktu

menyatukan kami.

Namun, yang berbunga sejuta cinta,

yang dipetik selalu doa. 

Aku tak paham anggapannya tentang angsa.

Dia tak tahu cintaku pada kupu-kupu .

Kami menyemaikan bibit-bibit permintaan untuk Tuhan,

agar hingga di penghujung waktu,

tangan kami saling menggenggam. 

Walaupun, jika si gendut membaca suratku ini,

adalah kebingungan yang didapatnya.

Karya Aulia Fatihatu Zulfanisa

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *