Mengoyak Asa yang Tertusuk Duri

Asa yang lembut, kini tergerus waktu,

Duri kehidupan, menusuk tanpa henti.

Setiap tetes air mata, bercerita,

Tentang cinta yang hilang, dan luka yang tak sirna.

Hala yang hilang membuat kelabu,

Dan enigma hidup terlalu fatamorgana untuk anagata.

Ku tuliskan lara yang tiada ujungnya dan bulan menemani di kala duka,

Menjadi saksi betapa gilanya aku karena terlalu banyak menahan lara.

Luka ini terlalu dalam tuan…..

Entah dengan cara bagaimana aku akan sembuh nantinya.

Terimakasih atas sakit dan bahagia dalam jiwa yang remang,

Mengoyak impian, membekas di hati.

Karya Atikah Nur Hazimah

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *